Pemerintah tak seharusnya
memiliki cita-cita mau menyaingi negara Singapura dalam hal pelayanan di rumah
sakit. Seharusnya, pemerintah membuat masyarakatnya sehat supaya tidak perlu
berobat ke Singapura.
Ini disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla saat rapat kerja bersama Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Supaya masyarakat
Indonesia senantiasa sehat, JK mengimbau supaya belajar dari masa lalu. Di mana
konsep 70-an lebih tepat untuk diadaptasi lebih modern di zaman sekarang.
"Tiap Jumat senam
pagi, pola makan 4 sehat 5 sempurna. Dulu juga ada Menteri cacar, menteri
jentik-jentik untuk perbaiki selokan; dulu juga ada poco-poco," kata JK.
JK menambahkan, jika
kampanye 4 sehat 5 sempurna tidak cocok dijalankan seluruh masyarakat
Indonesia, buatlah kampanye lokal yang sesuai dengan kebiasaan penduduk daerah
tersebut. "Misalnya di Makassar makan ikan, ikan, dan ikan," kata JK
mencontohkan.
"Jangan malu belajar
dari masa lalu walau kondisi berbeda. Pak Harto ngomong, sampai ke desa yang
ikut. Kalau sekarang Presiden ngomong, 50 persen saja yang diikuti. Kalau
sekarang kampanye harus mendidik, bukan instruksi," kata JK menambahkan.
Sekarang, jelas JK, ada
senam di Jumat pagi tapi pesertanya malas-malasan. Kalau dulu, didaftar
satu-satu siapa saja yang ikut, dan diwajibkan.
Dalam kesempatan itu JK
mengingatkan, Kementerian Kesehatan bukanlah Kementerian Pengobatan. Itu
artinya, bukan fokus pada pengobatan tapi fokus bagaimana masyarakatnya selalu
sehat. "Ini Kementerian Kesehatan, sehingga yang dipikirkan adalah
bagaimana upaya membuat orang sehat, bukan mengobati orang sakit. Image ini
yang harus diubah," kata JK. Ia menambahkan, demikian juga dengan kartu
sehat, bukan kartu pengobatan.
No comments:
Post a Comment