Belum banyak penelitian
tentang kesehatan dan gizi pekerja perempuan. Namun, hasil penelitian yang
dilakukan oleh Balai Besar Kesehatan Masyarakat Bogor di beberapa industri
menengah dan besar di Bogor tahun 2011 memperlihatkan bahwa 40 persen pekerja
perempuan mengalami anemia.
Begitu disampaikan
Direktur Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan, dr. Gita Maya Koemara Sakti
Soepono, MHA pada acara High Level Meeting di Kantor Kementerian Kesehatan,
Jakarta, Kamis (5/11/2015).
"Angka Kematian ibu
di Indonesia meningkat dari 228 per 100.000 kelahiran hidup pada 2007 menjadi
359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Selain itu, berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar 2013, ditemukan proporsi anemia kelompok umur 15-64 tahun
berkisar antara 16,9-25% sedangkan Proporsi Kurang Energi Kronis (KEK) pada WUS
(Wanita Usia Subur) yang sedang hamil 17,3- 38,5 persen dan tidak hamil
10,7-46,6 persen," katanya.
Menurut Gita, di
Indonesia terdapat hampir 40 juta pekerja perempuan dan 25 juta dari mereka
dalam usia reproduksi. Perlindungan terhadap kesehatan reproduksi dan gizi para
pekerja perempuan ini belumlah maksimal.
"Rendahnya status
kesehatan dan gizi pekerja perempuan juga disebabkan karena rendahnya tingkat
pendidikan mereka. Data BPS tahun 2010 menunjukkan, 50,37 persen pekerja
perempuan berpendidikan SD ke bawah," ungkapnya.
Oleh karena itu, Gerakan
Pekerja Perempuan Sehat Produktif dapat menjadi suatu terobosan yang sangat
strategis untuk permasalahan
anemia, kekurangan gizi,
menurunkan angka kematian ibu dan dapat meningkatkan status kesehatan perempuan
di Indonesia pada umumnya.
"Program ini
diarahkan pada pemenuhan kecukupan gizi pekerja perempuan, pemeriksaan
kesehatan pekerja perempuan, pelayanan
kesehatan reproduksi
pekerja perempuan, peningkatan pemberian ASI selama waktu kerja di tempat kerja
dan penanggulangan penyakit menular (PM) dan tidak menular (PTM). Pelaksanaan
program ini selain bermanfaat bagi pekerja karena status kesehatan dan gizinya
meningkat juga bisa menguntungkan perusahaan dikarenakan angka absensi pekerja
akan menurun dan produktivitas mereka akan meningkat," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment